Home
Harga
Order
Kegiatan
home
/
artikel
Jenis Hewan Aqiqah, Ketentuannya dan Pembagiannya
Penulis : Admin
28 April 2022
Mayoritas atau kebanyakan ulama telah sepakat bahwa hewan yang diperbolehkan untuk Aqiqah antara lain yaitu unta, sapi, dan kambing/domba, namun demikian para ulama berselisih juga terkait hewan mana yang lebih didahulukan atau lebih utama untuk Aqiqah namun Imam Malik berpendapat bahwa hewan yang lebih utama yaitu kambing, karena kambing memiliki daging yang tebal dan juga lezat rasa nya, setelah itu kedudukan yang lainnya yaitu sapi kemudian unta, ada juga ulama yang lebih meng utamakan unta, sapi kemudian yang terakhir yaitu kambing, pendapat ini sedikit lemah karena hadist – hadist shahih yang menunjukkan keharusan Aqiqah dengan kambing semuanya shahih, dan hadist – hadist yang mendukung pendapat dibolehkannya Aqiqah dengan selain kambing adalah hadist yang talif saqith alias dha’if. Akan tetapi dari perbedaan pendapat tersebut dapat dikompromikan bahwa jenis hewan yang di sembelih boleh menggunakan hewan jenis kambing, domba, maupun kambing kacang, artinya adalah sesuai kemampuan orang tua yang akan memberikan Aqiqah kepada anaknya, akan tetapi hewan yang dipilih untuk Aqiqah harus sehat antara lain tidak cacat, tidak juling, tidak gila, tidak ada penyakit kulit, tidak ada gangguan pencernaan, dan juga tidak boleh bagian tubuhnya tidak lengkap saat di sembelih, melainkan harus utuh ketika disembelih. Jumlah hewan Aqiqah menurut mayoritas ulama berpendapat minimal 1 (satu) ekor baik untuk anak laki – laki maupun perempuan, namun yang lebih utama pemberian Aqiqah untuk anak laki – laki menggunakan 2 (dua) ekor kambing yang sepadan, sepadan disini yaitu 2 (dua) ekor kambing yang umurnya setara baik jantan maupun betina, perlu diingat bahwa 2 (dua) ekor kambing untuk bayi laki – laki ini hanyalah sebatas anjuran, tidak bermaksud untuk lebih memberatkan, sedangkan untuk anak perempuan hanya menggunakan 1 (satu) ekor kambing, (HR. At – Tirmidzi, Ahmad), untuk hewan Aqiqah bisa menggunakan hewan berkelamin jantan ataupun betin, Rasulullah ﷺ tidak mengatakan jenis kelamin khusus untuk melaksanakan Aqiqah. Namun Rasulullah ﷺ pernah memilih hewan Aqiqah untuk kedua cucu nya dengan memilih yang paling sempurna yaitu domba jantan, dan ini bukan pengkhususan, maka boleh dalam Aqiqah menyembelih kambing betina meskipun dari jenis المعز / almaeizu / kambing, sebagaimana hal ini ditunjukkan oleh kemutlakan lafadz الشاة / alshaa / domba dalam hadist – hadist yang lain (Tharhu At – Tatsrib, Al – ‘Iraqi 5/208). Itu berarti tidak spesifik harus menggunakan kambing jantan ataupun betina. Boleh saja berqurban dengan hewan jantan maupun betina, dasarnya yaitu dari sebuah hadist tentang Aqiqah : “Aqiqah untuk anak laki – laki dua kambing dan anak perempuan satu kambing. Tidak jadi masalah jantan maupun betina.” (HR. Ahmad 27900 dan An – Nasa’i 4218 dan si shahihkan Syaikh Al – Albani).” Di Indonesia hewan Aqiqah biasanya menggunakan dua jenis pilihan : 1. Kambing Kambing banyak disinggung di beberapa hadist, sebagaimana pendapat imam syafi’i tentang penyembelihan hewan untuk Aqiqah menggunakan kambing lebih Afdol dan lebih baik daripada menggunakan hewan lain. 2. Domba Nabi Muhammad ﷺ meng Aqiqahi cucu nya yaitu Hasan dan Husain menggunakan hewan domba masing – masing satu ekor. Hal lain yang perlu kita perhatikan selain kesehatan fisik kambing Aqiqah adalah umur dari kambing yang hendak digunakan sebagai kambing Aqiqah. Perihal ada pertanyaan sebenarnya berapakah batasan umur kambing Aqiqah, maka kita kembali merujuk kepada hadist Nabi Muhammad ﷺ . Hewan kurban Aqiqah yang umurnya belum cukup maka akan berakibat pada ibadah Aqiqah yang dilaksanakan menjadi tidak sah, sehingga akan menjadi sia – sia. Syarat umur hewan untuk pelaksanaan Aqiqah disertakan dengan hewan untuk kurban, kecukupan umur hewan dari sembelihan ini biasa disebut dengan mussinah, mussinah dalam bahasa Arab berasal dari kata sinnun yang dalam bahasa Indonesia ber arti gigi, dapat diartikan juga dengan sudah cukup umur. Musinnah dari kambing yaitu ketika berumur 1 tahun dan sudah masuk tahun kedua. Selain itu, adapun kriteria Jadza’ah, yang artinya adalah domba yang telah berusia 6 bulan sampai 1 tahun. “لَا تَذْبَحُوا إِلَّا مُسِنَّةً, إِلَّا أَنْ يَعْسُرَ عَلَيْكُمْ فَتَذْبَحُوا جَذَعَةً مِنَ اَلضَّأْنِ Dari Jabir Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda : Janganlah kalian menyembelih kecuali musinnah, kecuali jika terasa sulit bagi kalian, maka sembelihlah jadza’ah dari domba.” (HR. Muslim no. 1963) Dari pemjelasan tersebut bisa ditentukan bahwa umur kambing untuk Aqiqah paling tidak berumur lebih dari 1 tahun, boleh juga beraqiqah dengan kambing yang umurnya kurang dari 1 tahun, dengan 6 bulan sebagai minimal umur dari seekor kambing untuk di Aqiqah, hal ini dilakukan ketika memang kesulitan untuk mencari dan tidak mendapatkan kambing musinnah. Semua negara muslim memberlakukan syarat kambing Aqiqah seperti yang sudah di uraikan diatas, seperti Indonesia menggunakan dasar yang dalam dalam ber Aqiqah yaitu berdasarkan kepada sunnah dan juga hadist dari Nabi Muhammad ﷺ . Pembagian daging Aqiqah bisa dibagikan mentah akan tetapi sangat dianjurkan untuk yang sudah dimasak atau berbentuk sajian makanan siap saji , agar tidak merepotkan para tetangga dan orang – orang miskin untuk memasaknya. Masakan dari Aqiqah dapat dibagikan kepada tetangga baik, kerabat dekat maupun sanak saudara bahkan sepertiga bagian dapat dinikmati keluarga sendiri, Ibnu Qayyim al – Jauziah dalam kitabnya Fiqih Bayi bahwa yang di sedekahkan dan dihadiahkan dari Aqiqah, Imam Khallal berkata, Abdullah bin Ahmad menggambarkan kami bahwa ayahnya berkata, “Aqiqah itu boleh dimakan dan sebagian dihadiahkan”, dalam seperangkat daging Aqiqahpun bisa dicampur sesuatu selain daging Aqiqah. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Baihaqi bahwa Aisyah menyedekahkan daging Aqiqah dalam keadaan sudah dimasak. Berbeda dengan hewan kurban ibadah Idul Adha yang pembagiannya adalah daging mentah yang sudah ditimbang adil beratnya untuk dibagikan juga kepada kaum fakir miskin, dhuafa dan juga tetangga sekitar.
Artikel Lainnya
1
TELEGRAM MAHER AQIQAH
2
Manfaat Pada Daging Kambing
3
Cara Berkomunikasi Pada Bayi Dalam Kandungan
4
Jenis Hewan Aqiqah, Ketentuannya dan Pembagiannya
5
Siapa Yang Utama Melangsungkan Aqiqah
6
Hukum Ibadah Aqiqah Dalam Islam
7
Apa itu Aqiqah